Tomat merupakan salah satu tanaman hortikultura. Ciri-ciri tanaman hortikultura adalah di panen dan dimanfaatkan dalam keadaan hidup, produknya bersifat mudah rusak (perishable), serta komponen utama dari mutu ditentukan oleh kandungan air, bukan oleh kandungan kering (dry matter).
Selain itu, bersifat melimpah (voluminous) dan kualits produk sangat penting bagi konsumen. Jenis tanaman hortikultura bukanlah sumber karbohidrat, melainkan sumber vitamin, mineral,dsan zat-zat yang diperlukan tubuh. Karena itu, perlakuan pascapanen sangat penting guna menjaga agar produk bisa bertahan lebih lama.
Disisi lain, pengusahaanya harus instensif dan batasanya dipengaruhi oleh budidaya yang dikembangkan oleh masyarakat. Karena itu, berdasarkan aspek budidayanya, tomat di bedakan menjadi dua, yakni tomat yang tidak di budidayakan (tomat liar) dan tomat yang di budidayakan disebut tomat liar karna tanaman ini sulit untuk di silangkan dengan jenis tomat komersial atau bersifat peruvianum. Biasanya, tomat ini buahnya berwarna hijau dan berwarna semburat kuning.
Tomat liar dibagi menjadi dua spesies, yakni lycoper sicon chilense dun dan L. Peruvianum (L.) Mill. Sementara itu, tomat yang sering di budidayakan disebut esculentum yang berarti pula mudah untuk disilangkan dengan jenis tomat komersial.
Jenis esculentum dibagi menjadi enam spesies, yakni lycopersicum eskulentum mill., l. Pimpinellifolium (just) mill., l. Cheemanii riley, l.parviflorum, l. Chemielewskii, dan l. Lirsutum humb. Umumnya, jenis tomat ini berwarna merah hingga kuning. Buah tomat yang dikenal sehari-hari adalah dari spesies licopersycon eskulentum mill. Atau juga disebut lycopersicon lycopersicum (L.) Mill.
TAKSOMONI
Menurut ilmu tumbuh-tumbuhan (botani) tomat diklasifikasikan kedalam golongan sebagai berikut.
Kingdom :
- Plantae (tumbuh-tumbuhan)
Divisi :
- Spermatopyta (tumbuhan berbiji)
Subduvisi :
- Angiosprmae (berbiji tertutup)
Kelas :
- Dicotyledonae (biji berkeping dua)
Ordo :
- Tubiflorae (solanales)
Famili :
- Solanaceae (berbunga seperti terompet)
Genus :
- Lycopersicum (lycopersicon)
Spesies :
- Lycopersicum esculentum mill./syn;solanum licopersicum
Genus tanaman tomat dibedakan lagi menjadi subgenus sebagai berikut ini.
1. SUBGENUS EULYCOPERSICUM
Memiliki buah berwarna merah atau kadang-kadang kuning, sedikit berbulu, dan enak dimakan. Umumnya di budidayakan sebagai tanaman setahun, meski bisa hidup sebagai tanaman tahunan. Subgenus ini dibedakan menjadi dua spesies.
2. LYCOPERSICUM ESCULENTUM Mill
Spesies ini memiliki buah yang enak dimakan, dengan bentuk ukuran yang bervariasi. Umumnya, diameter buah berkisar 1,5-2,5 cm. Tanaman ini melakukan penyerbukan sendiri. Jenis tomat ini dibedakan menjadi lima varietas.
l. Esculentum var. Cerasiforme atau biasa disebut tomat cherry.
l. Esculentum var. Commune bailey yang biasa ditemui di pasar-pasar lokal.
l. Esculantum var. Pyriforme alrf atau biasa disebut tomat apel atau pir, karna bentuk buahnya seperti buah apel atau pir.
l. Esculantum var. Grandifolium bailey atau biasa disebut tomat kentang atau tomat daun lebar.
l. Esculentum var. Validium bailey atau disebut tomat tegak, sebab pertumbuhan tanaman tegak dengan cabang mengarah ke atas.
3. LYCOPERSICUM PIMPINELLIFOLIUM (jusl.) mill.
Spesies ini disebut juga tomat anggur (curran tomato), sebab buah kecil-kecil dan terletak dalam rangkaian, seperti buah anggur. Karenanya, jenis ini biasanya dijadikan sebagai tanaman hias. Sebenarnya, spesies ini termasuk kelompok tomat liar yang berasal dari dataran rendah peru.
Buahnya berwarna merah dan enak dimakan. Buahnya memiliki dua ruang, berbiji halus, dan tidak berbulu. Garis tengah buah sekitar 1 cm denagn diameter 1_1,5 cm. Umumnya, dalam satu rangkaian terdapat 10-40 buah. Sehingga diperlukan ajir (lanjaran) agar tanaman bisa berdiri tegak.
Mampu melakukan penyerbukan sendiri dan silang. Jenis ini sering melakukan persilangan secara alami dengan lycopersicum esculentrum, sebab keduanya memiliki hubungan kekerabatan yang dekat. Umumnya, hasil persilangan ini mengahasilkan tomat yang tahan penyakit.
SUBGENUS ERIOPERSICON
Memiliki buah berwarna hijau keputih-putihan. Buahnya memilki bulu yang berwarna ungu muda. Umumnya, penampilan dan bau cenderung tidak menarik. Subgenus ini dibedakan menjadi tujuh spesies.
1. LYCOPERSICON CHEESMANII RILEY
Spesies ini hanya bisa ditemukan di kepulauan galapagos. Buah berdimeter 6-9 mm, lebih kecil dibandingkan dengan jenis tomat lainya. Keunggulan spesies ini adlah mudah disilangkan dengan tomat jenis komersial, bisa melakukan penyerbukan sendiri, dan tahan terhadap lingkungan yang kurang baik.
2. LYCOPERSICON GLANDULOSUM C.H. muller
Jenis ini memiliki garis di sepanjang poros rongga buah. Buah memiliki diameter 1-2 cm.
3. LYCOPERSICON HIRSUTUM Humb. dan Bonpl
Jenis ini bissa menyerbuk sendiri, memiliki garis-garis melintang, dan bush berwarna ungu muda. Baik buah, batng, maupun daunya agak berbulu. Buah berdiameter 1,5-2,5 cm. Umumnya, spesies ini tumbuh pada ketinggian 500-3.300 m dpl.
4. LYCOPERSICON PERUVIANUM (L.) Mill
Umumnya, jenis ini tidak dapat menyerbuk sendiri. Daerah penyebaran di chile dan peru bagian selatan dengan ketinggian 3.00 m dpl.
5. LYCOPERSICON CHILENSE Dun.
Jenis ini memilki buah berdiameter 1-2 cm. Rangkaian bunganya memiliki tangkai yang memanjang. Bentuk daun menyirip dan ditutupi bulu-bulu yang pendek. Spesies ini bersifat self incompatible.
6. LYCOPERESICON CHIMIE LEWSKII RICK
Spesies bisa melakukan penyerbukan silang. Buah memilki dimeter 1-1,4 cm dengan dua garis rsdial berwarna hijau tua atau ungu muda. Jenis ini mudah ditemukan di daerah dengan ketinggian 1.500-300- m dpl.
7. LYCOPERSICON PENNELII
Spesies yang bersifat self incompatible ini memiliki nama solanum pennelii. Buahnya berwarna hijau. Spesies ini mudah disilangkan dengan tomat komersial.
MORFOLOGI
Morfologi atau penampilan fisik tanaman tomat bisa dibedakan nmenjadi beberapa bagian, yakni akar, batang, daun, bunga, buah, dan biji.
1. AKAR
Tomat memiliki akar tunggang yang dapat menembus tanah, sekaligus akar serabut (akar samping) yang bisa tumbuh menyebar ke segala arah. Sayangnya, kemampuanya menembus lapisan tanah terbatas, yakni pada kedalaman 30-70 cm. Tomat bisa tumbuh baik di tanah ynag gempur dan mengikat air.
2. BATANG
Batang berwarna hijau dengan bentuk persegi empat hingga bulat. Sewaktu masih muda batangnya memilki tekstur yang lunak, tetapi setelah tua menjadi keras. Tinggi batang tomat bisa mencapai 2-3 meter. Permukaan batangnya ditumbuhi bulu atau rambut halus. Diantara bulu-bulu halus tersebut terdapat rambut kelenjar yang dapat mengeluarkan bau khas.
3. DAUN
Daun tomat berbentuk oval dengan panjang 20-30 cm. Tepi daun bergerigi dan membentuk celah-celah yang menyirip. Diantara daun-daun yang bersirip bedsar teerdapat sirip kecil dan ada pula yang bersirip besar lagi (bipinnatus). Umumnya, daun tomat tumbuh di dekat ujung dahan atau cabang, memiliki warna hijau dan berbulu.
4. BUNGA
Bunga tanaman tomat tergolong sempurna (hermaprodite), yakni memiliki organ jantan (benang sari) dan organ betina (kepala putik) pada bunga yang sama. Dengan demikian, tomat bisa melakukan penyilangan sendiri, sekaligus mampu melakukan penyerbukan silang dengan bantuan serangga, seperti lebah. Penyerbukan silang lebih umum terjadi di daerah tropis dibandingkan dengan daerah yang beriklim sedang.
Ukuran bunga relatif kecil dengan diameter sekitar 2 cm. Bunga berwarna kuning dan tertsusun dalam satu rangkaian (dompolan) dengan jumlah 5-10 bunga setiap dompolan, tergantung pada varietasnya. Dalam satu kuntum bunga terdapat 5-6 helai mahkota yang berwarna kuning cerah dan berukuran sekitar 1 cm, bertangkai pendek dengan kepala sari yang panjangnya 5mm.
Kelopak berjumlah lima buah, berwarna hijau, dan terletak di bagian bawah atau pangkal bunga. Benang sari berjumlah enam buah, bertangkai pendek dan berkepala sari yang panjangnya 5 mm, dan berwarna sama dengan mahkota bunga. Pada benang sari terdapat kantong yang letaknya menjadi satu danmembentuk bumbung yang mengelilingi tngkai kepala putik. Bunga tomat tumbuh dari cabang yang masih muda dengan letak menggantung.
Tangkai putik yang pendek menyebabkan kepala putik terletak berdekatan dengan tabung sari. Akibatnya, tomat menjadi sulit untuk melakukan penyerbukan silang. Dengan demikian, persentase menyerbuk sendiri secara alami menjadi sangat tinggi. Bahkan di daerah beriklim sedang, nilai penyerbukan silang alami mencapai 0,5-4%
5. BUAH
Buah tomat memilki bentuk berbvariasi, mulai bulat lonjong, bulat halus, bulat beralur, bulat dengan bentuk datar pada ujung atau pangkalnya, hingga bentuk yang tidak teratur. Bentuk dan ukuran tersebut tergantung varietas. Waktu masih muda buahnya berwarna hijau muda sampai hijau tua, berbulu, dan memiliki rasa asam, getir, dan berbau tidak enak karna mengandung lycopersicin.
Namun demikian, setelah tua buahnya menjadi sedikit kuning, merah cerah atau gelap, merah kekuningan, kining atau merah kehitaman, dan rasanyapun menjadi enak, karna semakin matang kandungan licopersicinya semakin menghilang. Bagian dalam buah memilki ruang yang dipenuhi biji. Jumlah ruang bervariasi, mulai dari dua ruang, seperti varietas pyriforme, hingga lebih dari dua ruang. Idealnya, buah memilki tiga ruang. Dengan kondisi ini, buah akan lebih tahan (tidak mudah gepeng), meski ditempatkan pada posisi yang tidak baik ketika penanganan pascapanen.
Ukuran buah juga bervariasi, tergantung pada varietas. Varietas cherry misalnya, hanya memiliki diameter buah 2 cm, sementara varietas lainya bisa mencapai 15 cm. Karana itu, berat tokmat pun bervariasi, mulai dari 8 gram sampai 180 gram.
6. BIJI
Biji tomat berbentuk pipih, berbulu dan berwarna putih, putih kekuningan atau coklat muda. Panjangnya 3-5 mm dan lebar 2-4 mm. Biji saling melekat, dan diselimuti daging buah, dan tersusun berkelompok dengan dibatasi daging buah. Jumlah biji setiap buahnya bervariasi, tergantung pada varietas dan lingkungan, maksimum 200 biji per buah. Umumnya, biji digunakan untuk bahan perbanyakan tanaman. Biji mulai tumbuh setelah ditanam 5-10 hari.
Sementara itu, berdasarkan tipe pertumbuhan atau ketinggian pohonya, tanaman tomat dibedakan menjadi tiga jenis.
Tipe indeterminate, yakni tanaman tomat yang pertumbuhanya tidak di akhiri dengan tumbuhnya bunga dan buah. Umur panenya relatif lama dan pertumbuhan batangnya relatif lambat. Ketinggian pohonya mencapai 160 cm hingga 2 meter. Meski bisa tumbuh tinggi, umurnya hanya 4 bulan.
Tipe determinate, yakni tanaman tomat yang pertumbuhanya diakhiri dengan tumbuhnya rangkaian bunga atau buah, sehingga batang tanaman tidak bisa tumbuh tinggi. Ketinggian pohonya hanya 50-80 cm. Umur panenya relatif pendek dan pertumbuhan batangnya cepat. Agar tnaman bisa tumbuh lebih tinggi, disarankan untuk tidak memotong tunas yang tumbuh pada ketiak daun terlalu dini.
Tipe semi inderteminate atau intermediate, yakni tanaman tomat ini merupakan persilangan tomat jenis anderteninate dan determinate. Dengan demikian, tomat ini bisa menghasilkan tomat varietas hibrida yang mempunyai sifat kedua tomat tersebut.